SMKN 1 Blitar
Change Yr' BackGround Blog
Tampilkan postingan dengan label Elektro. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Elektro. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 17 Desember 2011
Bagian Dalam Pesawat TV
- Catudaya tengangan rendah (beberapa model mejadi bagian dari no 2 dibawah). Kebanyakan tegangan lebih rendah yang digunakan di dalam TV diambil dari rangkaian defleksi horizontal. Kadang, ada ’switching power supply’ yang terpisah tapi ini adalah pengecualian. Rectifier/kapasitor filter/regulator dari jalur listrik AC mensuplai B+ ke pada switching power supply atau system defleksi horizontal. Degauss tidak bekerja ketika TV dalam keadaan off, dan ketika dihidupkan perlahan dia mulai bekerja menghilangkan medan magnet CRT.
- Defleksi Horisontal. Rangkaian ini membuat bentuk gelombang yang diperlukan untuk menyapu pancaran electron di dalam CRT melintang kanan kiri bolak-balik 15,0734 kali perdetik (untuk NTSC). Pulsa sync horizontal dari sync separator mengunci defleksi horizontal ke sinyal video.
- Defleksi vertikal. Rangkain ini menyediakan bentuk gelombang yang diperlukan untuk menyapu pancaran elektron di dalam CRT dari atas kebawah bolak balik 60 kali per detik (untuk NTSC). Pulsa sync vertikal dari sync separator mengunci defleksi vertikal ke sinyal video.
- Tegangan tinggi CRT (juga bagian dari no 2 di atas). Sebuah CRT modern memerlukan sampai dengan 30 kV untuk gambar terang yang garing. Ketimbang harus membuat catudaya terpisah semua, kini hampir semua TV di planet ini mengambil HV (high Voltage/tegangan tinggi) juga banyak tegangan lainnya dari defleksi horisontal yang menggunakan trafo khusus yang disebut’flyback’(FBT = Flyback Transformator) atau ’Line OutPut Transformer’ (LOPT), atau HVT (High Voltage Transformator>.
- Tuner, IF, AGC, video, dan demodulator audio. Jalur masukan/input TV adalah antena atau kabel sinyal dan output-nya adalah sinyal-sinyal basebdan video dan audio. Biasanya ada beberapa tempat di dalam TV di mana jalur level video dan audio ada tetapi tidak dapat di akses dari luar kabinet lain halnya jika anda mau membayar lebih untuk model yang lebih mahal dengan opsi A/V. Sangat sering, tuner ditamengi dengan kotak logam diletakkan di kanan bawah (jika dilihat dari depan) terpisah dari papan rangkaian (PCB=Printed Circuit Board) utama. Kadangkala tuner ada di PCB utama. Bagian IF di sebelahnya.
TV kuno yang murah dengan tombol tuner, tunernya malah ditempel di panel depan. Biasanya ada kotak terpisah antara tuner VHF dan UHF. - Demodulator Chroma. Inputnya adalah sinyal video baseband dan output-nya adalah 3 sinyal individual yaitu sinyal Red, Green, dan Blue (RGB) ke CRT.
- Penggerak video (video driver). Yang ini hampir selalu terletak pada PCB kecil yang dicolokkan langsung ke leher CRT. Dia medorong naik output demodulator chroma ke ratusan volt atau yang cukup diperlukan untuk menggerakkan katoda dari CRT.
- Pemisah sinkronisasi/sync separator. Inputnya aalah video baseband sedangkan outputnya adalah pulsa sinkronisasi horisontal dan vertikal untuk mengkontrol rangkaian defleksi.
- Amplifier Audio/Output. Jalur level audio diperkuat untuk menggerakkan seperangkat pengeras suara/speaker. Pada TV stereo, rangkaian ini juga mesti demutiplexing stereo.
- Kontrol System. Kebanyakan TV modern sesungguhnya menggunakan sebuah microcontroller – sebuah komputer mikro yang diprogram secara pasti sebagai interface kepada pengguna dan mengkontrol fungsi panel depan dan remote control. Ini jadi menambah pintar dan rumit. Kabar baiknya, ini jarang rusak. TV kuno menggunakan serangkaian tombol-tombol dan saklar mereka terlihat murahan.
Kebanyakan masalah terjadi di bagian defleksi horisontal dan catudaya. Mereka bekerja pada tingkat tenaga yang relatif tinggi dan beberapa komponen menjadi panas. Pada bagian trafo tegangan tinggi mudah rusak dan mengeluarkan bunga api sebagai hasil dari retakan selebar rambut, lembab, kotor, dan lain lain.
Komponen tuner biasanya cukup dapat diandalkan kecuali jika antena yang tersambar petir. Kabar buruknya, tampaknya setelah bahkan lebih dari 20 tahun memproduksi TV solid state, pabrik masih saja tidak bisa diandalkan mensolder konektor tuner dan kotak tameng (pelindung) sehingga hubungan solder yang buruk kerap terjadi bahkan pada pesawat TV yang baru sekalipun.
Shadow Mask dan Kisi Kisi Celah
Shadow mask berisi baja tipis atau In Var (campuran ferrous) dengan susunan lubang lubang yang halus-satu lubang ada tiga titik fosfor(RGB)-diposisikan pada 1/2 inci di belakang permukaan layar fosfor. Dengan kebanyakan CRT, fosfor disusun dalam formasi segitiga yang disebut triads dengan masing masing titik warna pada ujung sudut segitiga. Dalam banyak TV dan beberapa monitor, shadow mask dipasang sebagai slot vertikal di mana fosfor untuk ke tiga warna saling sebelah menyebelah.
Klik gambar untuk lihat ukuran penuh.1. Tiga buah senapan electron (untuk titik titik fosfor merah, hijau, dan biru), 2.Pancaran elektron, 3. Konvergen(pada TV memakai cincin cincin magnet untuk konvergen), 4. Kuk Defleksi, 5. Hubungan Anode, 6. Kisi kisi celah, 7.Shadow mask, 8. Pancaran elektron menembus kisi kisi dan menyinari shadow mask.
Teknik dasar service televisi
4.03.4 Kerusakan tranfo flyback dapat ditunjukkan dengan tanda-tanda antara lain :
• Transistor HOT rusak short, dan jika diganti baru akan rusak lagi
• Bodi flyback ada bagian yang mengelembung, warna berubah, ada lubang kecil yang kadang keluar semacam lelehan.
• Resistor pada sirkit bagian ABL ada yang terbakar
• Kapasitor (200v) pada pin-ABL flyback short
• Keluar loncatan api dari bagian tertentu atau antar kaki pin-pinnya.
• Tegangan tinggi anode, fokus, screen tidak keluar, tetapi tegangan rendah lainnya keluar.
• Jika diukur dengan ohm meter( dengan x 1K) ada kebocoran antara anode cap dengan kaki ground flybak.
• Jika diukur dengan ohm meter ada hubungan antara kumparan primer dengan sekunder.
TELEVISI
PENGANTAR
Bagaimanakah Televisi Bekerja?
Sebelum kita mengetahui prinsip kerja pesawat televisi, ada baiknya kita mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang biasa kita lihat di layar kaca. Gambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera.
Objek gambar yang di tangkap lensa kamera akan dipisahkan berdasarkan tiga warna dasar, yaitu merah (R = red), hijau (B = blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar televisi (transmiter). Pada sestem pemancar televisi, informasi visual yang kita lihat pada layar kaca pada awalnya di ubah dari objek gambar menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut akan ditransmisikan oleh pemancar ke pesawat penerima (receiver) televisi.
Prinsip Kerja Televisi
Di bawah ini merupakan Artikel tentang Prinsip dasar dan cara kerja televisi yang saya peroleh dari bangku sekolah saya dulu, semoga bermanfaat.
Sebelum kita mempelajari prinsip kerja penerima TV, ada baiknya mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang biasa kita lihat dilayar TV. Gambar yang kita lihat adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi 3 warna primer yaitu merah (Red), hijau (Green) dan biru (Blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar TV(Transmitter) berupa sinyal cromynance, sinyal luminance dan syncronisasi.
1. DIAGRAM BLOK PENERIMA TV
Gambar 1. Diagram Blok Penerima TV Hitam Putih
Gambar 2. Diagram Blok Penerima TV Berwarna
BLOK HORISONTAL OUTPUT
- Transistor Final atau Transistor Horisontal
Seperti halnya transistor final pada smps, transistor output defleksi horisontal dipilih dari transistor dengan karakteristik yang mampu untuk men-switch pada frekuensi tinggi dengan arus kolektor yang cukup (frekuensi pada output horisontal TV umumnya sekitar 15 s/d 40Khz). Selain kemampuan frekuensi kerja yang cukup, tegangan colector emitor (VCE), tegangan breakdown yang cukup aman, tegangan saturasi basis (besar tegangan minimal yang dibutuhkan oleh transistor untuk menswith penuh/saturated) dan arus kolektor maksimum yang aman juga harus terpenuhi.
Dimisalkan frekuensi kerja horisontal sebesar 15625Hz, maka transistor final tersebut akan ON dan OFF sebanyak 15625 kali perdetik. Ketika kondisi ON, terdapat arus kolektor yang tertinggi (sebaliknya terdapat tegangan kolektor yang terendah). Ketika OFF, tegangan kolektor akan naik dengan besar tegangan yang melebihi tegangan kerja dari transistor itu sendiri (sebagai akibat demagnetisasi inti trafo yang diswitch). Tegangan ini harus diblok/ditahan supaya tidak merusakkan transistor tersebut. Kapasitor snubber dan dioda dumper diperlukan untuk fungsi penahan tegangan ini. Kapasitor snubber ini oleh para bengkel sering disebut sebagai kapasitor horisontal/kapasitor kolektor horisontal.
Guna menjaga supaya sistem penguat horisontal ini tidak berosilasi sendiri (self oscillation) yang berakibat fatal, bias basis transistor horisontal dijaga sekecil mungkin dengan impedansi basis serendah mungkin dengan resistor clamp. Pada umumnya transistor horisontal secara internal sudah dilengkapi dengan resistor clamp dan dioda dumper. Selain sebagai pelindung self oscillation, clamp ini juga berfungsi sebagai akselerator waktu yang dibutuhkan untuk membuang muatan kolektor.
Secara praktek transistor smps reguler (tanpa Rbe dan dioda dumper) dapat digunakan sebagai transistor final horisontal, tetapi harus dilengkapi dengan Rbe dan dumper eksternal, begitu juga dengan karakteristik-karakteristik lain harus dipilih supaya penguat dapat beroperasi dengan normal dan tidak menimbulkan self-oscillation dan arus kontinu. Sebaliknya, bila transistor final horisontal digunakan untuk final smps, maka transistor tersebut akan kesulitan start/switch karena pada umumnya transistor horisontal secara internal dilengkapi dengan Rbe.
Flyback untuk Pembangkit Tegangan Anode dan Fungsi Lainnya
Flyback sebagai pembangkit tegangan tinggi anode CRT (High Voltage)
- Pulsa horisontal digunakan untuk mengendalikan agar sinar elektron melakukan penyapuan gambar secara horisontal dari bagian kiri layar ke bagian kanan. Kemudian dengan kecepatan tinggi pulsa horisontal akan mengembalikan sinar elektron kebagian kiri layar untuk memulai mengulang penyapuan garis horisontal berikutnya lagi.
- Pulsa pengembalian sinar elektron agar kembali ke bagian kiri layar ini dinamakan "pulsa horisontal retrace". Pulsa-pulsa inilah yang dimanfaatkan untuk membangkitkan tegangan tinggi anode dengan cara memasang sebuah tranfo pada bagian horisontal-output. Oleh karena itu tranfo ini dinamakan tranfo flyback.
- Arus pulsa horisontal retrace yang berubah dengan sangat cepat pada bagian primer flyback mampu menginduksikan tegangan tinggi (HV) pada kumparan sekunder sekitar 25 hingga 30Kv ac. Dan menggunakan diode tegangan ini disearahkan menjadi tegangan dc. Sebagai filter tegangan tinggi adalah lapisan aquadaq pada tabung CRT.
- VR atau potensio sebagai pembagi tegangan tinggi dipasang didalam bodi flyback guna mendapatkan tegangan tinggi untuk Fokus sekitar 6Kv dan tegangan Screen sekitar 500v. Kecuali itu flyback juga digunakan untuk menghasilkan tegangan-tegangan rendah lainnya seperti untuk suply bagian vertikal, heater dan 180v untuk video drive, dan tegangan lain misalnya untuk bagian sirkit video atau bagian audio (suara).
Jumat, 16 Desember 2011
Warna
Warna primer
Warna primer menurut teori warna pigmen dari Brewster adalah warna-warna dasar. Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi warna-warna primer.Pada awalnya, manusia mengira bahwa warna primer tersusun atas warna Merah, Kuning, dan Hijau. Namun dalam penelitian lebih lanjut, dikatakan tiga warna primer adalah:
- Merah (seperti darah)
- Biru (seperti langit atau laut)
- Kuning (seperti kuning telur)
Video Kaset Rekaman (VCR)
Video Cassette Recording ( VCR ) was an early domestic analog recording format designed by Philips . Kaset Video Recording (VCR) adalah negeri awal rekaman analog format yang dirancang oleh Philips . It was the first successful consumer-level home videocassette recorder (VCR) system. Itu adalah sukses pertama konsumen tingkat rumah perekam kaset video (VCR) sistem. Later variants included the VCR-LP and Super Video ( SVR ) formats. Kemudian varian termasuk VCR-LP dan Super Video (SVR) format.
The VCR format was introduced in 1972, just after the Sony U-matic format in 1971.
Minggu, 04 Desember 2011
Prinsip Kerja Optocoupler
Optocoupler ini juga berperan dalam proses start up TV serta juga berfungsi sebagai penyetabil tegangan output power supply switching. Tapi saya yakin kebanyakan teknisi juga banyak yang tidak mengerti bagaimana cara kerja dari optocoupler ini.
Optocoupler adalah suatu piranti yang terdiri dari 2 bagian yaitu transmitter dan receiver, yaitu antara bagian cahaya dengan bagian deteksi sumber cahaya terpisah. Biasanya optocoupler digunakan sebagai saklar elektrik, yang bekerja secara otomatis.
Berbagai Penyebab Kerusakan Remote
berikut ada beberapa penyebab :
Penyebab pertama adalah bukan remote controlnya yang rusak, tapi sensor di perangkat (TV/VCD/Compo dll). Pertanyaanya tentu bagaimana kita dapat menentukan yang rusak remotenya atau perangkat? bila ada perangkat/remote yang lain yang sejenis mungkin kita dapat mencobanya. Tapi bila tidak ada perangkat atau remote lain yang bisa digunakan untuk mencoba bagaimana? tenang…. ada sedikit tips. Remote control dapat dites berfungsi atau tidak dengan menggunakan radio AM/MW. Coba nyalakan radio pada gelombang MW/AM, kemudian pencet-pencet tombol di remote sambil di dekatkan ke radio tadi. apabila di radio terdengar bunyi “tut” saat tombol di pencet,
Mengukur Tabung CRT
Tabung CRT Masih Bagus?
Untuk Mengetahui CRT/tabung masih bagus atau sudah hampir rusak
caranya :
Pertama Lepaskan salah satu kaki Resistor dari kolektor Transistor RGB/Kroma kearah katoda tabung(RGB)
Nyalakan TV Lalu ukur menggunakan multi tester antara Ground- dan masing-masing pin katoda tabung(RGB)
Putar Knop Tester ke DCV 250
Paling baik 100V, paling buruk 0V, Sobat ngerti kan...??
Artinya jika terukur 50v atau lebih mungkin masih bisa di pakek, tapi kalau dibawah 50v kayaknya mesti segera diganti, Tapi tunggu dulu.. jangan buru-buru diganti, jika Sobat Telaten coba trik memperbaiki/Refres tabung disini.
Untuk Mengetahui CRT/tabung masih bagus atau sudah hampir rusak
caranya :
Pertama Lepaskan salah satu kaki Resistor dari kolektor Transistor RGB/Kroma kearah katoda tabung(RGB)
Nyalakan TV Lalu ukur menggunakan multi tester antara Ground- dan masing-masing pin katoda tabung(RGB)
Putar Knop Tester ke DCV 250
Paling baik 100V, paling buruk 0V, Sobat ngerti kan...??
Artinya jika terukur 50v atau lebih mungkin masih bisa di pakek, tapi kalau dibawah 50v kayaknya mesti segera diganti, Tapi tunggu dulu.. jangan buru-buru diganti, jika Sobat Telaten coba trik memperbaiki/Refres tabung disini.
Cara ukur Transistor Horizontal Output.
Hai sobat. Berhubung banyak pertanyaan bagaimana cara mengukur transistor horizontal output (sebenarnya aku juga heran mengapa banyak pertanyaan mengenai hal ini), maka kali ini kita akan membahasnya secara sederhana lebih untuk mengetahui rusak/tidak nya saja. Langsung saja ya..
Cara mengukur transistor horizontal output menggunakan multi tester adalah sebagai berikut:
Putar knop tester ke arah X10 ohm.
Cara mengukur transistor horizontal output menggunakan multi tester adalah sebagai berikut:
Putar knop tester ke arah X10 ohm.
- Tempelkan pen HITAM pada pin1 Transistor lalu pen MERAH di pin2 Ket: Jarum tester bergerak ke kanan tapi tidak full, tandai berhentinya.
- Tempelkan pen HITAM pada pin1 Transistor lalu pen MERAH di pin3 Ket: Jarum tester bergerak sedikit lebih ke kanan dibanding pengukuran pertama.
- Tempelkan pen MERAH pada pin1 Transistor lalu pen HITAM di pin2. Ket: Jarum tester tidak bergerak.
- Tempelkan pen MERAH pada pin1 Transistor lalu pen HITAM di pin3. Ket: Jarum tester bergerak seperti pengukuran di no.2
- Tempelkan pen HITAM pada pin2 Transistor lalu pen MERAH di pin3. Ket: Jarum tester tidak bergerak.
Ukur dan Cek Tegangan Tv
Langkah Pengukuran Tegangan Tv.
Jumpa lagi sobat, kali ini Kharisma akan membahas langkah demi langkah cara cek tegangan tv. Mungkin banyak dari sobat teknisi yang sudah paham. Tapi bukankah kita harus berbagi?, nyataannya ada saja sobat Kharisma yang berkunjung dan mengetikkan kata kunci "cara cek tegangan tv" di kotak pencarian artikel (sebelah kanan atas).
Sejak seminggu yang lalu sebenarnya artikel ini sudah masuk di draf Kharisma Elektrtik, karena ada sedikit pembenahan jadi tertunda. Karena itu baru sekarang artikel ini publikasikan.
Baiklah Kita menuju ke topik.
Tujuan mengukur tegangan tv tentu di maksudkan untuk mengetahui penyebab kerusakan tv dengan melacak tegangan yang tidak normal lantas menentukan tindakan perbaikan, betul...?(btul..btul..btul..)
Selasa, 29 November 2011
BLOK 9 CRT DAN YOKE DEFLEKSI
BLOK 9 CRT DAN YOKE DEFLEKSI
YOKE DEFLEKSI DAN CINCIN PENGATUR KONVERGENSI
Elektron ditembakkan secaran lurus, supaya terbentuk gambar pada layar, elektron tersebut harus dibelokkan secara horisontal dan vertikal. Derajat pembelokannya tergantung dari tipe tabung dan yoke yang digunakan.
Derajat pembelokan yang dibutuhkan mempengaruhi bentuk lilitan dari yoke. Meski sama-sama flat, bentuk lilitan dari bagian yoke horisontalnya mungkin berbeda karena berbeda CRT yang digunakan. Selain bentuk lilitan yang harus disesuaikan, besar induktansi juga harus cocok dengan sistem vertikal-horisontalnya. Pemilihan tipe alternatif harus memperhatikan aspek-aspek tersebut.
YOKE DEFLEKSI DAN CINCIN PENGATUR KONVERGENSI
Elektron ditembakkan secaran lurus, supaya terbentuk gambar pada layar, elektron tersebut harus dibelokkan secara horisontal dan vertikal. Derajat pembelokannya tergantung dari tipe tabung dan yoke yang digunakan.
Derajat pembelokan yang dibutuhkan mempengaruhi bentuk lilitan dari yoke. Meski sama-sama flat, bentuk lilitan dari bagian yoke horisontalnya mungkin berbeda karena berbeda CRT yang digunakan. Selain bentuk lilitan yang harus disesuaikan, besar induktansi juga harus cocok dengan sistem vertikal-horisontalnya. Pemilihan tipe alternatif harus memperhatikan aspek-aspek tersebut.
Kamis, 24 November 2011
Degaussing (Demagnetisasi) CRT
Degaussing dibutuhkan jika ada masalah dengan kemurnian (puritas) warna dalam tampilan. Dalam situasi yang jarang, mungkin juga disebabkan karena gangguan geometris yang disebabkan oleh medan magnet bumi.
CRT dapat termagnetisir:
CRT dapat termagnetisir:
- Jika TV dipindahkan,
- Jika ada sambaran petir yang cukup dekat,
- Jika magnet permanen dibawa ke dekat pesawat TV (mis, mainan anak anak yg ada magnetnya, magnet dari speaker),
- Jika beberapa bagian dari peralatan eketronik atau listrik tanpa peredam medan magnet ada di sekitar pesawat TV.
Senin, 14 Maret 2011
Repair Sony Ericsson | Servis HP
Repair HP Sony Ericsson
Apabila anda melihat pada software UFS-8 untuk hand phone Sony Ericsson, terdapat tiga pilihan software, yaitu UFS-8 ATRz, UFS-8 RTP serta UFS-8 KZF. UFS-8 ATRz adalah pilihan untuk repair hand phone Sony Ericsson seri lama seprti A3618, T100, T105 dan lain-lain. Kerena fungsi UFS-8 untuk ATRz adalah untuk repair hand phone Sony Ericsson type lama.
Mari kita perhatikan gambar software UFS-8 untuk RTP berikut ini:
Perhatikan pada sisi sebelah kiri, pada kolom “Brand” terlihat seri hand phone Sony Ericsson yang bisa di repair dengan UFS-8 RTP. Jalankan Software UFS-8 RTP, lalu seperti pada paduan UFS-8 untuk hand phone Nokia, anda tekan Connect sampai terlihat tulisan UFS Boot: Vxxxx. Perhatikan pada kolom setelah kolom Brand, disana terlihat tombol “GO”, “RSA” dan “PDA”. Pertama yang perlu di ketahui adalah “RSA”. RSA adalah protection software dari Sony Ericsson, tetapi tidak semua hand phone Sony Ericsson memiliki RSA protection, terutama yang seri terdahulu dari hand phone Sony Ericsson. Untuk itu, sebaiknya perlu di pelajari terlebih dahulu tentang RSA, bila mana harus terlebih dahulu menekan tombol RSA agar UFS-8 bisa melakukan tugas untuk repair hand phone Sony Ericsson dengan baik.
Hand phone Sony Ericsson yang memiliki RSA protection adalah hand phone Sony Ericsson yang mempunyai versi firmware R6C ke atas. Bagai mana cara anda mengetahui bahwa hand phone Sony Ericsson yang akan di repair memiliki versi firmware berapa? Cara mengetahui versi firmware handphone Sony Ericsson adalah dengan menekan tombol power “ON” lalu anda tekan: * > * < < * < * (tanda * = bintang, tanda > = tombol ke kanan, tanda < = tombol ke kiri) jadi tanda bintang adalah dengan menekan tombol bintang pada key pad hand phone, lalu tanda > adalah ke kanan dengan menekan tombol joystick ke arah kanan dan tanda < adalah ke kiri dengan menekan tombol joystick ke arah kiri. Jadi kode * > * < < * < * adalah code untuk melihat versi firmware handphone Sony Ericsson. Jika firmware handphone tersebut adalah R6C atau diatasnya, maka anda harus menekan tombol “RSA” untuk membuka RSA protection tetapi jika versi firmware hand phone itu adalah di bawah dari R6C, misalnya R6A, R5B atau R4A yang terpenting adalah di bawah dari R6C maka anda langsung menekan tombol “GO”. Jadi intinya adalah tombol “GO” untuk hand phone Sony Ericsson yang versi firmware di bawah dari R6C dan tombol “RSA” untuk hand phone Sony Ericsson yang versi firmwarenya R6C ke atas agar anda bisa masuk ke proses Boot Loader dari software UFS-8 RTP untuk hand phone Sony Ericsson sehingga semua fungsi tombol lain dari software UFS-8 RTP dapat berfungsi untuk melakukan pekerjaan selanjutnya.
Cara agar software UFS-8 dapat mendetesi hand phone Sony Ericsson yang akan di repair sehingga dapat masuk ke Boot Loader UFS-8 RTP adalah sebagai berikut:
* Jalankan software UFS-8 RTP lalu tekan connect.
* Pada kolom Brand pilih atau tandai hand phone yang sesuai.
* Hand phone yang akan direpair harus dalam keadaan mati (power OFF) tanpa Simcard
* Tekan terlebih dahulu tombol “GO” atau “RSA” (sesuai dengan versi firmware hand phone)
* Setelah menekan tonbol “GO” atau “RSA” baru pasang kabel ke terminal kabel pada hand phone (ingat kabel baru dipasang setelah tombol ditekan)
* Pada saat kabel telah terpasang, harus terlihat reaksi atau presentasi dari software UFS-8 RTP bahwa software UFS-8 sedang medeteksi hand phone, pada bagian kanan bawah akan terlihat software masuk kedalam bagian dari Boot Loader hand phone Sony Ericsson.
Jika terlihat tulisan “IDLE” pada kanan bawah, artinya tidak ada reaksi atau software tidak bisa masuk kedalam bagian Boot Loader, yang harus anda lakukan adalah memancing dengan cara melapas batteray lalu memasang kembali tanpa mencabut kabel dari hand phone. Lakukan hal ini sampai software UFS-8 RTP dapat masuk ke bagian Boot Loader serta mendeteksi dan memberikan persentasi. Pada tahap ini memang kadang agak sulit, tetapi anda bisa melakukan cara memancingnya secara berulang ulang dengan melepas dan pasang batteray ke hand phone (ingat cara ini dilakukan dengan tidak melepas kabel dari hand phone, yang di lepas dan pasang kembali adalah hanya batteray hand phone saja) sampai software UFS-8 bisa mendeteksi hand phone.
Proses berikutnya anda dapat melakukan flashing misalnya anda memilih MCU, sebagaimana telah kita ketahui pada panduan Repair Hand phone Nokia MCU adalah file utama dari hand phone, begitu juga pada hand phone Sony Ericsson. Setelah anda memilih MCU, anda bebas memilih versi yang sama atau lebih untuk MCU. Pilihan berikut adalah MOD, ini adalah Modem, anda pilih file untuk modem. Hal yang penting harus di perhatikan pada pilihan modem adalah versi modem harus sesuai dengan versi MCU, jadi lihat versi modem yang akan anda pilih harus sama dengan versi MCU yang telah anda pilih sebelumnya. Yang berikut adalah GDFS, hal yang perlu di perhatikan untuk file GDFS adalah sama dengan modem, jadi yang harus di perhatikan adalah versinya, ketiga file ini mulai dari MCU, MOD, GDFS, semuanya harus memiliki kesamaan versi.
Setelah memilih file firmware, proses selanjutnya adalah melakukan proses flashing, perhatikan gambar berikut:
Untuk proses flashing bagi pemula bisa melakukan secara manual, lihat gambar di atas. Anda bisa melakukan proses flashing secara satu persatu dari ketiga file yang telah terpilih tadi, mulai dari MCU, Modem, GDFS, untuk melakukan proses flash MCU anda bisa menekan tombol “Flash MCU” maka software UFS-8 RTP akan menjalankan perintah flashing MCU saja. Setelah proses flash MCU selesai anda bisa melakukan proses flash yang ke dua yaitu flash Modem dengan menekan tombol “Flash Mod” dan yang terakir adalah flash GDFS dengan menekan tombol “Flash GDFS”. File yang paling sering di pakai adalah file untul flash MCU dan Mod, sedangkan GDFS hanya jika diperlukan saja karena kebanyakan yang sering, pada hand phone Sony Ericsson yang rusak hanya pada file MCU dan Modem.
Fungsi tombol lain pada software UFS-8 RTP untuk hand phone Sony Ericsson yang juga paling sering digunakan adalah tombol “Info” untuk membaca Imei hand phone serta tombol “Read Mem” untuk melihat file yang telah ada pada hand phone Sony Ericsson, lalu tombol “Init Locks” berfunsi untuk unlock jaringan dan scurity phone. Tombol berikut “Init Sec Blk” tombol ini adalah init security blok, terakir adalah tombol “Restore Sa” berfungsi untuk merestore security blok. Kedua tombol ini saling terkait untuk restore security blok hand phone.
Analisa kerusakan HP dengan DC Power Suply
1. Hidupkan Power Supply, atur tegangan dengan memutar kalibrasi sesuai tegangan yang
dibutuhkan Ponsel, lalu matikan Power Supply.
2. Pasang kabel merah (+) positif dihubungkan ke konektor positif batteray pada Ponsel
3. Pasang kabel hitam (-) negatif dihubungkan ke konektor negatif batteray pada ponsel
4. Pasang kabel hijau (BSI) pada konektor BSI pada Ponsel
5. Gejala kerusakan pada Software yaitu pada saat tombol On di tekan, jarum pada Ampere meter
akan bergerak naik tidak lebih/ kurang dari 0,02-0,03 Ampere dan kembali keposisi Nol (0).
6. Gejala kerusakan pada Hardware yaitu pada saat tombol On di tekan :
7. Jarum pada Ampere meter jalan tetapi tidak kembali kaposisi semula, berarti terjadi short (
hubungan singkat ) pada rangkaian (Hardware)
8. Jarum pada Ampere meter tidak Jalan sama sekali, berarti jalur putus/ bagian power supply pada
Ponsel tidak bekerja.
Sedangkan untuk ponsel dalam kondisi normal hasil pengukuran akan menunjukan:
1. Pada saat Ponsel di On kan jarum Ampere meter jalan menunjukkan nilai 0,05 Ampere.
2. Pada saat Cpu bekerja jarum Ampere meter menunjukkan nilai 0,2 Ampere.
3. Pada saat Semua komponen bekerja jarum Ampere meter menunjukkan nilai 0,3 Ampere.
4. Pada saat mencari jaringan (Transmit)jarum Ampere meter menunjukkan nilai 0,4 Ampere.
5. Pada saat Ponsel stanby dan lampu mati jarum Ampere meter akan menunjukkan nilai 0,05
Ampere.
Memunculkan Service Mode
TOSHIBA : TEKAN MUTE DI REMOTE SEKALI,KEMUDIAN TEKAN LAGI DAN TAHAN MUTE + MENU DI TV .ULANGI UNTUK PROSES BERIKUTNYA
TEKAN MENU DIREMOTE-TEKAN ANGKA 4,7,2,5
TEKAN VOL(-) DI TV -TEKAN DAN TAHAN ANGKA 9
Langganan:
Postingan (Atom)